Materi pembelajaran mata kuliah Teknologi Informasi kali ini di Pendidikan Teknik Boga 2017 UNY membahas tentang Gastronomy di Córdoba dan sedikit pengetahuan tentang Córdoba.
Córdoba adalah kota
besar di Andalusia, terletak di sebelah barat Spanyol. Kota ini pernah menjadi
pusat kebudayaan dan kemajuan Islam di Eropa selama hampir 5
abad dan saksi pergantian berbagai kekuasaan selama ribuan tahun, dari mulai
kekuasaan Romawi, kemudian kekhalifahan Islam, dan akhirnya di bawah
monarki Katolik. Islam masuk Córdoba pada tahun 93H atau 711 M dibawah kepemimpinan
Thariq bin Ziyad yang memimpin pasukan untuk menaklukkan Andalusi.
Penaklukan kota Córdoba terbilang mudah. Thariq bin Ziyad mengutus salah
seorang panglimanya, Mughits ar-Rumi bersama 700 pasukan berkuda.
Mereka segera berangkat menuju kota tersebut pada malam hari dan
berhasil menyusup masuk ke dalam benteng kota. Kemudian membuka pintu
gerbangnya sehingga kaum Muslimin masuk ke dalam kota dengan mudah dan
akhirnya bisa menaklukkannya.
Córdoba atau dalam bahasa arabnya Qurṭuba pernah menjadi ibukota andalusia, pada saat pemerintahan Khilafah Bani Umayyah (ummayad dinasti) yang berkuasa sekitar 711–1039. Sehingga tidak heran jika di sini terdapat banyak peninggalan sejarah Islam. Kota Córdoba juga telah melahirkan beberapa ilmuwan islam yg terkenal diantaranya yaitu Ibnu Rusyd dan Alqurtubi. Di masa kejayaannya para ilmuwan islam ini banyak menginspirasi penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah sebagai titik awal kemajuan Barat saat ini.
Salah satu bukti kejayaan Islam di Córdoba yaitu Mezquita. Mezquita atau Masjid Córdoba ialah sebuah katedral di Spanyol yang dahulu merupakan sebuah masjid.
sejak ditaklukkan oleh Raja Leon Alfonso VII yang Kristen, masjid ini dirubah fungsinya menjadi sebuah gereja. Pada awal abad ke-13, kekhalifahan Bani Umayyah tidak dapat mengatasi serbuan bangsa Eropa yang datang dari Utara maka Cordoba ditaklukkan, termasuk masjid ini ikut diduduki. Kemudian beberapa tiang dihancurkan dan di dalam bangunan masjid didirikan kathedral yang diberi nama Cathedral Mezquita (Katedral Masjid). Pada beberapa dinding masjid saat ini terlihat lambang-lambang non muslim. Sampai saat ini masih berdentang lonceng gereja tiap beberapa menit sekali.
Tabel 1 Perubahan Jumlah Wisatawan Córdoba 2006 – 2010
Córdoba atau dalam bahasa arabnya Qurṭuba pernah menjadi ibukota andalusia, pada saat pemerintahan Khilafah Bani Umayyah (ummayad dinasti) yang berkuasa sekitar 711–1039. Sehingga tidak heran jika di sini terdapat banyak peninggalan sejarah Islam. Kota Córdoba juga telah melahirkan beberapa ilmuwan islam yg terkenal diantaranya yaitu Ibnu Rusyd dan Alqurtubi. Di masa kejayaannya para ilmuwan islam ini banyak menginspirasi penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah sebagai titik awal kemajuan Barat saat ini.
Salah satu bukti kejayaan Islam di Córdoba yaitu Mezquita. Mezquita atau Masjid Córdoba ialah sebuah katedral di Spanyol yang dahulu merupakan sebuah masjid.
sejak ditaklukkan oleh Raja Leon Alfonso VII yang Kristen, masjid ini dirubah fungsinya menjadi sebuah gereja. Pada awal abad ke-13, kekhalifahan Bani Umayyah tidak dapat mengatasi serbuan bangsa Eropa yang datang dari Utara maka Cordoba ditaklukkan, termasuk masjid ini ikut diduduki. Kemudian beberapa tiang dihancurkan dan di dalam bangunan masjid didirikan kathedral yang diberi nama Cathedral Mezquita (Katedral Masjid). Pada beberapa dinding masjid saat ini terlihat lambang-lambang non muslim. Sampai saat ini masih berdentang lonceng gereja tiap beberapa menit sekali.
Tabel 1 Perubahan Jumlah Wisatawan Córdoba 2006 – 2010
Tahun
|
Total
|
Wisatawan
Spanyol
|
Wisatawan
Asing
|
2006
|
726,674
|
473,817
|
252,857
|
2007
|
754,130
|
464,327
|
289,803
|
2008
|
706,112
|
433,349
|
272,772
|
2009
|
661,147
|
419,056
|
242,091
|
2010
|
697,139
|
418,801
|
278,338
|
Sumber Data: National Statistics Institute of Spain
(2011)
Gastronomy di Córdoba terbentuk dari
budaya Kristen, Yahudi dan Muslim. Oleh Karena itu Córdoba berkembang membentuk
identitasnya sendiri. Budaya Arab mempunyai pengaruh terbesar pada kuliner Córdoba. Penggunaan produk
lokal, yang paling populer adalah minyak zaitun, membuat kuliner mempunyai
peran penting untuk membentuk identitas Córdoba berperan (Everett and Aitchison,
2008). Córdoba terletak di pusat produksi zaitun dunia. Minyak zaitun di
Córdoba digunakan pada aneka macam jenis makanan.
Gastronomy di Córdoba juga dipengaruhi
oleh kebiasaan makan yang disebut Tabernas.
Tabernas
dilakukan di rumah tua
yang dihias dengan gaya lokal Andalusia, yang menggabungkan arsitektur dan
sejarah historis kota dengan tradisi kuliner. Tabernas sering ditemukan di pusat kota, dan wisatawan dapat
menikmati sejarah kota beserta dengan tradisi kulinernya.
Tabernas di Córdoba juga termsuk cara
pengawetan makanan. Tapas adalah
bebrapa jenis makanan yang disajikan dalam porsi kecil. Turis dapat memilih
bebrapa jenis tapas sehingga turis bisa mencicipi beberapa jenis makanan
sekaligus dan saling berbagi makanan dengan pengunjung lain. Oleh karena itu,
makan adalah merupakan kegiatan sosial. Tapas
merupakan tradisilama pada kuliner
Spanyol dan Andalusia.
Referensi:
https://www.kompasiana.com/prabudiansyah/cordoba-satu-kota-seribu-cerita_550071f4a33311bb74510f5d
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Kordoba
tempatwisataunik.com
http://fimadani.com/masjid-cordoba-di-masa-kejayaan-dan-kemunduran-islam/
Referensi:
https://www.kompasiana.com/prabudiansyah/cordoba-satu-kota-seribu-cerita_550071f4a33311bb74510f5d
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Kordoba
tempatwisataunik.com
http://fimadani.com/masjid-cordoba-di-masa-kejayaan-dan-kemunduran-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar